Kamis, 25 Januari 2024

Meski Jalan Berliku, Tuhan Bersamaku


 

    Tak jarang orang mengeluh dengan dinamika hidup yang dijalaninya sehingga perasaan putus asa, marah, kecewa, dan kesal tak terbendung atas dirinya sendiri, perasaan inilah yang sungguh akan terus mewarnai kehidupan seseorang apabila dia tidak sungguh memaknai setiap langkah kehidupannya, terutama saya pribadi. Hal ini dikarenakan setiap perjalanan hidup yang panjang di dunia pasti akan menemukan lika-liku kehidupannya masing-masing. 

    Setiap orang memiliki lika-liku kehidupan yang berbeda. Tidak ada manusia yang baik-baik saja di dunia ini, semua sedng berjuang dengan ujiannya masing-masing. Maka ingatlah selalu dalam potongan ayat Al-Qur'an Surat Ali Imran ayat 173 Allah berfirman : Hasbunallah Wani'mal Wakil (Cukuplah Allah sebagai penolong kami) Lika-liku kehidupan yang berbeda inilah sebagai sarana untuk saling menguatkan, belajar, dan mendukung satu sama lain dengan harapan bahwa solusi atau tips yang bermanfaat dalam menjalani setiap langkah hidup ini. Hal ini dibuat agar seseorang tak hanya jatuh pada perasaan putus asa, kesal, depresi, hingga stress.

    Lika-liku kehidupan yang berbeda ini bagian dari karya Allah dalam hidup kita yang nantinya sungguh membentuk kita untuk berjalan dan terarah sesuai kehendak-Nya.  Walaupun langkah itu berat, terseok-seok, dan menyakitkan. Tapi,   akhirnya, lika-liku kehidupan bagian dari dinamika kehidupan kita yang sungguh memperkaya dan membentuk kita untuk menjadi pribadi-pribadi yang kuat dan bijaksana sesuai kehendak-Nya, agar kita mampu bertahan dan berjuang hingga titik darah penghabisan demi memperjuangkan kehidupan ini dengan segala hal yang kita miliki dibarengi dengan mohon tuntunan dari-Nya. Semoga kita dan siapapun yang masih mengeluh dengan situasi hidup kita sungguh diteguhkan untuk selalu menyadari dan yakin bahwa dibalik itu semua ada rencana indah Tuhan ke depannya bagi kita apabila kita sungguh mampu untuk melewati dan memaknai itu semua.


Kamis, 18 Januari 2024

Umi

 



Umi, Ibu, Bunda, Mamah, apapun itu panggilan untuknya kasihmu tak sepanjang masa untukku. 

Dari kecil ku dijaga sampah tumbuh dewasa, 

Kasih dan sayang mu tak kan pernah bisa terbalaskan
  
Walaupun dibayar dengan beribu-ribu intan berlian, 

Kau terus mendidik ku dari buaianmu hingga sampai saat ini ku dibangku perkuliahan, 

Kau bisa mengurus anak-anakmu dengan baik dan sabar, sedangkan anakmu tidak bisa mengurusmu.

Ia selalu sibuk dengan urusannya sendiri, hingga lupa waktu untuk sekedar menanyakan kabarmu,

Sekedar menanyakan sudah makan atau belum, anakmu begitu melupakanmu...tapi  kau selalu 

memikirkanku.. mendo'akan yang terbaik untukku

Maaf Umi, anakmu belum bisa menjadi anak yang berbakti kepadamu,

Dan tersadar ketika kau sudah terbaring lemah merasakan sakit karena terus memikirkanku,

Maafkan aku umi, aku begitu jauh darimu...

Saat ini aku rindu sekali padamu, aku tak ingin terjadi apa-apa padamu, 

Hanya do'a dan permintaan maaf dariku saat ini, aku tak bisa memberikan apa-apa untukmu...

Syakalillah Umi, Laa Ba'sa Thahuurun Insya Allah...



Dari anakmu, yang ingin berbakti kepadamu...








Kamis, 11 Januari 2024

Kata-kata bijak kehidupan dari Buya Hamka yang menyentuh hati

 



  1. Janganlah menolak sesuatu yang baru, karena segala kebaikan berada pada sesuatu yang baru.
  2. Tidak ada jalan menuju kesuksesan yang singkat, selalu ada proses dan kerja keras yang harus dilakukan.
  3. Kesuksesan bukan hanya tentang berapa banyak harta yang kita kumpulkan, tetapi tentang berapa banyak kebaikan yang kita lakukan.
  4. Kebahagiaan tidak datang dari kekayaan atau jabatan, tetapi dari kesadaran diri yang mencapai kedamaian batin.
  5. Kita harus belajar dari kesalahan dan kegagalan, karena itulah yang akan membantu kita berkembang dan menjadi lebih baik.
  6. Janganlah takut mengambil risiko dalam hidup, karena setiap kegagalan adalah pelajaran yang berharga.
  7. Kita harus belajar untuk mengendalikan emosi dan pikiran, karena itulah kunci untuk mencapai kesuksesan.
  8. Kita harus memperlakukan orang lain sebagaimana kita ingin diperlakukan, karena itulah tuntunan agama dan moralitas yang benar.
  9. Janganlah merasa terlalu rendah diri atau terlalu sombong, karena keseimbangan adalah kunci untuk hidup yang sehat.
  10. Kita harus belajar untuk menghargai waktu yang ada, karena waktu adalah sesuatu yang tidak bisa kembali lagi.
  11. Kita harus belajar untuk menghargai diri sendiri dan orang lain, karena setiap manusia memiliki potensi dan kelebihan yang berbeda-beda.
  12. Janganlah terlalu fokus pada kekurangan atau kelemahan diri sendiri, tetapi cobalah untuk menemukan kelebihan dan potensi yang ada dalam diri.
  13. Kita harus belajar untuk memaafkan dan berdamai dengan diri sendiri, karena itu akan membantu kita meraih kebahagiaan dan kedamaian batin.
  14. Hidup adalah tentang memberikan makna dan manfaat bagi orang lain, karena itulah tujuan sejati dari keberadaan kita di dunia.
  15. Kita harus belajar untuk berpikir jernih dan obyektif, karena itu akan membantu kita membuat keputusan yang bijaksana dan tepat.
  16. Kita harus belajar untuk menghargai kebersamaan dan kerja tim, karena itulah kunci untuk mencapai tujuan yang lebih besar.
  17. Janganlah terlalu terikat pada materi atau keduniawian, karena itu hanya akan membuat kita merasa terusik dan tidak tenang.
  18. Kita harus belajar untuk berdamai dengan alam dan lingkungan sekitar, karena itu akan membantu kita mencapai keselarasan dan keseimbangan dalam hidup.
  19. Janganlah terlalu sering mengeluh atau meratapi nasib, tetapi cobalah untuk mencari solusi dan melakukan tindakan yang konstruktif.
  20. Kita harus belajar untuk menghargai kebahagiaan dan kesuksesan orang lain, karena itu akan membantu kita merasa lebih bersyukur dan menginspirasi untuk menjadi lebih baik.
  21. Jadilah pribadi yang sabar dan tawakal, karena itu akan membantu kita menghadapi setiap ujian dan cobaan dalam hidup.
  22. Kita harus selalu berusaha untuk berbuat kebaikan, tanpa mengharapkan apapun sebagai imbalannya.
  23. Jangan pernah meremehkan kebaikan kecil, karena kebaikan kecil yang dilakukan secara terus-menerus dapat menghasilkan kebaikan besar.
  24. Kita harus belajar untuk mengendalikan emosi dan tidak mudah tersulut amarah, karena itu akan membantu kita dalam menjalani kehidupan yang harmonis dan damai.
  25. Kita harus berusaha untuk selalu memaafkan orang lain yang telah melakukan kesalahan, karena itu akan membuat hati kita menjadi lebih lega dan damai.

Kamis, 04 Januari 2024

Hidayah adalah Anugerah

 



Seorang muslim yang sedang terkena musibah atau jauh dari jalan Allah SWT sering kali didoakan agar segera mendapat hidayah. Oleh karena itu, kata hidayah tidak asing di telinga umat muslim.

Hidayah adalah hak prerogatif Allah SWT, manusia bisa berusaha untuk memperolehnya. Hidayah merupakan bukti kekuasaan Allah SWT terhadap hambanya.

Kata hidayah merujuk pada istilah yang berasal dari bahasa Arab atau bahasa Al-Qur'an dan telah diadopsi ke dalam bahasa Indonesia. Akar katanya adalah hadaa, yahdi, hadyan, hudan, hidyatan, hidaayatan.

Khusus yang terakhir, kata hidaayatan kalau wakaf (berhenti) dibaca hidayah, sebagaimana yang diucapkan dalam bahasa Indonesia. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) istilah hidayah memiliki arti petunjuk atau bimbingan dari Allah SWT.

Menukil buku Cara Memperoleh Hidayah Allah Kitab Bidayatul Hidayah karya Imam Al-Ghazali, hidayah secara bahasa berarti petunjuk, lawan katanya adalah dhalalah yang berarti kesesatan. Adapun secara istilah, hidayah adalah penjelasan dan petunjuk jalan yang menyampaikan kepada tujuan sehingga meraih kemenangan di sisi Allah.

Menurut Ibnu Qayyim dalam Tafsir al-Qayyim, hidayah adalah penerangan atau petunjuk jalan. Ketika kita berhasil mendapat penerangan, petunjuk, maka berikutnya adalah hidayah taufiq.

Macam-Macam Hidayah
Seorang pakar tafsir dari Mesir, Syaikh Ahmad Mustafa al-Maraghi membagi hidayah menjadi lima macam. Berikut ini penjelasannya:

1. Hidayah al-Ilhami (Instink, Naluri)
Hidayah ini tidak hanya diberikan kepada manusia saja, melainkan juga kepada hewan sekalipun. Hidayah al-Ilhami adalah denyut hati (gerak hati, inpuls) yang ada pada setiap makhluk hidup.

Jenis hidayah ini merupakan dorongan untuk melakukan sesuatu yang tidak didasarkan pada suatu pemikiran, melainkan hanya berupa dorongan insting hewan. Hidayah ini diberikan Allah kepada manusia sejak bayi.

2. Hidayah al-Hawasi
Hidayah al-Hawasi dapat dikatakan juga denga hidayah panca indera, yaitu salah satu bagian-bagian tubuh yang peka terhadap rangsangan dari luar, seperti rangsangan cahaya, rangsangan bunyi dan lain-lain. Panca indera yang dimaksud mencakup mata, telinga, hidung, indera perasa, dan indera peraba.

3. Hidayah al-Aqli
Hidayah akal ini diberikan untuk meluruskan kekeliruan-kekeliruan panca indera, sebab kadangkala tangkapan indera kurang akurat, mungkin karena mengalami gangguan atau cacat. Mungkin juga karena kemampuan indera yang terbatas, tidak mampu menyimpulkan, mengakomodasi dan menyalurkan sesuai kebutuhan tubuh.

Akal merupakan perangkat lunak manusia sebagai pengakomodir segala hal yang dihimpun oleh panca indera. Peran akal melebihi peran panca indera, karenanya akal menempati posisi penting bagi segala aktivitas manusia.

4. Hidayah al-Adyani
Hidayah al-Adyani bisa dikatakan juga hidayah agama. Petunjuk agama juga berperan dalam kehidupan manusia, karena akal semata belum bisa sampai kepada kebenaran yang hakiki. Dengan agama, Allah telah menunjukkan kebenaran berupa wahyu Ilahi yang mampu menunjukkan jalan lurus dan mengajari manusia segala sesuatu yang belum bisa dijelaskan oleh akal atau nalurinya.

5. Hidayah Taufiq
Agama bukanlah hidayah terakhir, masih ada hidayah yang jauh lebih penting yakni hidayah taufiq. Hidayah taufiq ini semata-mata hanya berada di tangan Allah, tidak ada satu orangpun termasuk Rasul yang bisa memberikan hidayah ini.

Tidak banyak orang yang memperoleh hidayah taufiq ini, tetapi Allah berjanji kepada manusia. Dia akan memberikan kepada manusia yang bersungguh-sungguh berusaha menjalankan syariat-Nya.

Sebagaimana yang tercantum dalam surat Al-Ankabut ayat 69 yang berbunyi:

وَالَّذِيْنَ جَاهَدُوْا فِيْنَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَاۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِيْن

Artinya: Orang-orang yang berusaha dengan sungguh-sungguh untuk (mencari keridaan) Kami benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Sesungguhnya Allah benar-benar bersama orang-orang yang berbuat kebaikan.


Cara Memperoleh Hidayah
Selain berdoa, sebagai umat Islam yang ingin mendapatkan hidayah dari Allah SWT harus diiringi dengan usaha. Karena hidayah datangnya dari Allah, maka yang menghendaki juga hanya Allah.

Dikutip lagi dari buku Cara Memperoleh Hidayah Allah Kitab Bidayatul Hidayah, berikut usaha-usaha yang dapat umat Islam lakukan agar memperoleh hidayah:

1. Rajin Beribadah
Segala yang telah ditetapkan Allah SWT, pasti mendatangkan kebaikan kepada umat-Nya. Rajin melakukan ibadah dan memiliki akhlak yang baik akan dipermudah Allah SWT untuk memperoleh hidayah.

2. Banyak Memohon Ampun dan Bertobat
Manusia hidup tidak akan pernah luput dari dosa. Oleh karenanya, rajin-rajinlah mensucikan diri dengan cara memohon ampunan kepada Allah SWT dan bertobat. Jika manusia telah bersih dari dosanya, ia akan segera memperoleh hidayah dari Allah SWT.

3. Memperbanyak Ilmu
Cara berikutnya agar hidayah datang kepada kita adalah dengan memperbanyak ilmu. Baik ilmu duniawi ataupun ilmu agama yang ada di dalam Al-Qur'an dan sunnah Rasul. Saat ilmu yang telah diperoleh manusia sudah mencukupi, maka ia akan dengan mudah memperoleh hidayah.

4. Menjalankan Gaya Hidup yang Baik
Cara terakhir agar hidayah datang dengan menjalankan gaya hidup yang baik dan selalu menjauhi gaya hidup yang buruk. Baik itu untuk fisik maupun keimanan.




Meski Jalan Berliku, Tuhan Bersamaku

       Tak jarang orang mengeluh dengan dinamika hidup yang dijalaninya sehingga perasaan putus asa, marah, kecewa, dan kesal tak terbendung...