Asslamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh
Apa kabar semuanya?
Semoga selalu dalam keadaan sehat wal'afiat yaa, jika ada yang sedang sakit semoga cepat sembuh, cepat sehat seperti biasa lagi, La ba'sa Thahurun Insya Allah. Aamiin Yaa Robbal'alaminn.
Bagiku, selalu saja ada debar dibalik menanyakan kabar...
Bagiku, menanyakan kabar bukan hanya sekedar basa-basi tapi juga bisa menjadi amunisi bagi hati. Uppss.. Eehh ko jadi puitis gini ya, kali-kali boleh ya guys..hhe
Balik lagi ke blog aku, kali ini aku mau sedikit ngebahas tentang "Islam dan Kesehatan Mental" .
Dr. Jalaluddin dalam bukunya “Psikologi agama” bahwa: “Kesehatan mental merupakan suatu kondisi batin yang senantiasa berada dalam keadaan tenang, aman dan tentram, dan upaya untuk menemukan ketenangan batin dapat dilakukan antara lain melalui penyesuaian diri secara resignasi (penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan)”. Pemikir Muslim, al-Ghazali, meyakini manusia sebagai makhluk jasmani-rohani dan aspek ruhiyah merupakan sebuah hakikat nyata. Terkait upaya menciptakan ketenangan jiwa, menjadikan Alquran sebagai representasi.
Kita sebagai seorang muslim, memiliki iman dan taqwa kepada Allah merupakan suatu hal penting untuk menjaga kesehatan mental kita. Karena dengan itu, kita dapat mengendalikan sikap, tindakan dan tingkah laku dalam menghadapi segala macam persoalan hidup. Yang mampu menghadapi adanya dampak negatif dari perkembangan zaman yang terus maju dengan kesesuaian peradaban manusia ini adalah ia yang sehat mentalnya.
Nahh disini aku mau ngasih tau gimana sih cara membangun kesehatan mental menurut islam, diantaranya :
- Mengelola mental dengan baik, bisa mengelola stress dengan santai, damai, dan menerima semua ketetapannya. Laa Tahzan Innalloha Ma'ana (Janganlah engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita).
- Produktif, Orang yang senantiasa sehat mentalnya yaitu orang yang produktif bekerja keras dengan cerdas. Orang yang selalu bertarung melawan ucapan, pikiran, dan tindakan yang tidak produktif.
- Mempunyai kemampuan inter&intra personal yang baik, "mampu mendengar apa yang tidak dikatakan dan mampu merasakan apa yang orang lain rasakan". Seperti Rasulullah SAW yang paham dengan kondisi umatnya.
- Memiliki keseimbangan dalam hidup, dengan mengikuti aturan dan jalan yang lurus (Sirathal Mustaqim) tidak ishraf/tidak berlebihan dalam hidup. Menjadi Ummatan Wasathan (umat yang terbaik, umat yang tertengah, umat yang tertengah).
Intinya kita hanya bisa memilih yang terbaik menurut Allah, bukan menurut kita sendiri. Dalam Q.S Al-Qasas ayat 68 Allah berfirman yang artinya : Dan Tuhanmu menciptakan dan memilih apa yang dia kehendaki. Bagi mereka (manusia) tidak ada pilihan.
Nahh mungkin itu sedikit bahasan blog kali ini dari aku, semoga bermanfaat dan bukan hanya sekedar bacaan tapi semoga bisa diamalkan ya buat temen-temen semua khususnya juga buat aku sendiri. Semoga kita bisa mengelola mental kita dengan baik, sesuai dengan tuntunan agama.
Terimakasih udah mampir baca blog aku. Maaf jika ada ucapan/penulisan yang kurang tepat, karena hakikatnya manusia yang tak luput dari kesalahan, dan kebenaran hanyalah ada pada Tuhan.
Mohon kritik dan sarannya temen-temen.
See you.
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar